Thursday 17 April 2014

Cerpen Cinta : Separuh Hati Untukmu

Cerpen Cinta : Separuh Hati Untukmu
Hari ini adalah hari Selasa, tepat dimana hari yang paling kubenci, sebab hari tersebut adalah hari yang selalu dipenuhi dengan berbagai kesialan bagi diriku, terutama disekolah.

Aku memakai motor ke sekolah dan setibanya di sekolah seperti biasa aku selalu terlambat, ketika itu aku pun berlari menuju kelas yang terletak agak jauh dari tempat parkiran, setibanya di kelas aku diusir keluar oleh guru yang mengajar karena terlambat serta tidak membawa izin masuk dari guru piket, lalu akupun meminta selembar kertas yang berisikan tanda tangan serta izin masuk, meskipun sudah seperti biasanya seperti itu. 

Setelah itu akupun masuk ke dalam kelas dan seperti biasanya juga semua bangku telah terisi punuh hingga akhirnya aku duduk di meja yang terletak di depan guru, meskipun aku tak pernah menyukai hal tersebut.

Ketika itu guru sedang menerangkan pelajaran, karena terasa mengantuk sekali aku pun tertidur, tiba-tiba sebuah penghapus papan tulis melayang dan mendarat tepat di kepalaku. Akupun terkejut dan tanpa sadar mengatakan "aduh, sakit."

Cerita Cinta: Separuh Hati Untukmu

Suara yang menggelegar pun terdengar dari depan “Ehh, kamu..! Jika kamu ingin tidur jangan di sini, atau kamu keluar saja.”

Suara tersebut terdengar dengan diikuti suara tawa dalam jumlah yang banyak yang dapat membunuh jiwaku.

Kemudian aku hanya dapat menjawab dengan wajah yang lugu “Maaf Bu, saya takkan mengulanginya lagi.” Aku pun baru sadar bahwa hari ini adalah hari kesialanku yang bertubi-tubi. Usai pelajran pertama, perutku terasa sangat lapar dan ingin rasanya pergi keluar untuk makan di kantin.

Tapi karena hari ini aku pun mengurungkan niatku dan menunggu bel istirahat berbunyi, di lokal aku selalu diam tanpa kata dan memegang sebuah pulpen serta mencatat semua tulisan-tulisan yang ada di papan tulis.

Selain itu aku hanya ingin diam dan duduk dengan tenang, karena jika aku melakukan aktifitas lain, pasti selalu saja ada kesialan yang menimpaku, terlebih jika ada teman-teman yang menjahiliku, aku tak bisa apa-apa selain menerimanya alias lemah, payah, pecundang, itulah kata hatiku.

Bel istirahat pun berbunyi, aku pun keluar dan pergi memakai motor mencari kantin yang jauh dari sekolah tanpa ada teman di sampingku.

Setelah itu kembali ke sekolah dan seperti biasa terlambat masuk lagi hingga akhirnya aku harus ke depan meja guru untuk meminta absen kehadiran dengan satu alasan.

Cerpen Cinta : Separuh Hati Untukmu
Lalu aku pun duduk kembali ke mejaku mengikuti pelajaran dan sedikit melamun untuk menghilangkan beban fikiran dalam khayalan serta berjuta harapan yang tak pasti.

Setelah semua berlalu bel pulang pun akhirnya berbunyi juga, dalam hatiku berkata “Akhirnya hari ini bisa terlewatkan juga.”

Hari esok dan seterusnya hanyalah seperti biasanya, hanya saja tidak begitu dipenuhi kesialan lagi, ketika malam aku mulai tidur, aku selalu berkata dalam hati “Aku harap hari esok lebih baik dari hariku yang sebelumnya.”

Hari ini adalah hari sabtu, adalah hari yang paling kusukai, karena terkadang kebahagiaan menghampiriku, tapi entah apa, rasanya ada yang kurang bagiku, tapi ya sudahlah. Namun, ketika dipelajaran yang ketiga, aku melihat tanggal dan bulan, ternyata aku baru sadar bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke-17.

Aku tak berharap apa-apa selain hanya ingin hari-hariku dapat aku jalani dengan baik tanpa ada beban yang menghampiri.

Sepulang sekolah terlihat keramaian di tepi jalan, namun aku tak menghiraukannya, bahwa pada saat itu seorang gadis cantik jelita telah tertabrak sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Gadis tersebut terlihat amat pucat dengan darah di sekujur tubuh serta badan yang kaku dan kejang-kejang.

Terlintas dibenakku ingin menoleh kebelakang, ketika itu aku melihat seorang gadis diantara khalayak ramai yang sedang menangis, aku terus melihatnya dan melihatnya sampai ia pun melihatku, aku pun tersenyum untuknya sambil berkata dalam hati “Jangan menangis lagi,karena ku ingin membantumu!!!”

Aku pun terkejut melihat gadis tersebut menghilang dengan tiba-tiba, hingga akhirnya aku terjatuh dari motor serta kepalaku membentur sebuah batu.

Di tempat yang sesunyi ini, mana ada yang bisa menolongku, aku merasakan ada sesuatu yang mengalir di kepalaku beserta suara rintikan hujan yang deras. Entah itu darah yang mengalir atau hanya air. Ketika itu ku tak bisa mengingat apapun.

Pada bulan yang sama, entah itu telah berlalu atau yang akan datang, aku sedang pergi menuju suatu tempat memakai motor dan aku pun melihat seorang gadis yang begitu cantik sedang kesusahan karena kaca matanya terjatuh dan pecah.

Rasanya aku ingin membantunya mengambilkan kaca mata tersebut, lalu aku berhenti dan kemudian mengambilkan kaca matanya serta memberikannya. Namun, sayangnya kaca mata tersebut telah rusak tapi ia masih tersenyum kepadaku serta mengucapkan terima kasih.
Ketika itu aku tak tahu apakah ia berkata atau hanya perasaanku saja, bahwa ada yang mengatakan “Ternyata kau sudah menepati janjimu padaku. Aku pastikan hari ini, esok dan seterusnya akan baik untukmu!”

Ia pun mulai pergi meninggalkanku, lalu aku memanggilnya dan menanyakan nama serta bertanya. “Bolehkah aku menjadi temannya atau bahkan sahabatnmu?”

Ia hanya mengatakan satu kata yaitu namanya “sherly.” Kemudian ia tersenyum manis kepadaku. Namun sejak saat itu aku tak pernah melihatnya kembali.

Cerpen Cinta selanjutnya: Separuh Hati Untukmu (bagian kedua)

No comments:

Post a Comment